Senin, 01 September 2014





PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM

Oleh


URIEF MAULANA HUSEIN
NPM : 1304290177
JURUSAN : AGROEKOTEKNOLOGI






LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2013




PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mikrobiologi adalah ilmu pengetahuan tentang perikehidupan makhluk-makhluk kecil yang hanya kelihatan dengan mikrosop (bahasa Yunani: mikros = kecil, bios = hidup, logos = kata atau ilmu). Makhluk-makhluk kecil itu disebut mikroorganisme, mikroba, protista atau jasad renik. Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723) ialah orang yang pertama kali mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu. Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat melihat bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya itu tidak diduga sama sekali keadaannya (Sudaryanto, 1998).
Mikrobiologi ditripkan sebagai ilmu yang mempelajari mahluk hidup berukuran mikroskopis meliputi bakteri, algae, protozoa, fungi dan virus. Mikrobilogi dapat di pandang sebagai ilmu dasar yang mempelajari biologi dan mikroba, seperti fisiologi, taksonomi, ekologi dan genetika mikroba serta dapat berperan sebagai ilmu terapan antara lain mikrobilogi pertanian. Fungsi mikrobiologi pertanian antara lain agar meningkatkan produktivitas pertanian baik kualitas maupun kuantitas dan dapat menekan kemungkinan bahwa kehilangan hasil produksi (Tumbas buku, 2012).
Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme  meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan virus. Keseluruhan mikroorganisme tersebut berpengaruh penting pada pertanian. Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang terpenting dan mengasyikkan untuk dipelajari. Tidak hanya sebagai ilmu biologi dasar yang memberikan pengertian-pengertian tentang asas-asas kimia dan fisika dalam proses kehidupan, tetapi juga sebagai ilmu terapan yang penting (Adams, 2000).
Salah satu hal yang menunjang dalam pembelajaran mikrobiologi adalah laboratorium. Laboratorium digunakan untuk melakukan percobaan-percobaan yang dilakukan untuk memahami lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan jasad renik. Bekerja di laboratorium selali memungkinkan terjadinya suatu kecelakaan. Satu-satunya jalan untuk menghindari kecelakaan tersebut adalah dengan bekerja secara cermat dan hati-hati. Peralatan merupakan suatu bagian yang mendasari dalam pembentukan laboratorium, baik itu laboratorium yang sederhana (praktikum) maupun untuk tujuan penelitian (laboratorium penelitian).Pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praltikum serta menghindari penyalahgunaan fungsi setiap alat akibat ketidaktahuan seorang praktikan (Yusuf, 2009).
Selain itu, peralatan yang ada dilaboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya. Tak jarang beresiko tinggi bagi praktikan yang sedang melukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan. Setiap percobaan kita selalu mengunakan peralatan yang berbeda atau meskipun sama tapi ukuranya berbeda. Misalnya untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit, kita harus menggunakan gelas ukur bukan beacker glass atau pun erlenmeyer karena ketelitian gelas ukur lebih tinggi dan memang untuk mengukur zat cair serta mudah digunakan. Beacker glass hanya sebagai wadah atau tempat larutan atau sempel yang sangat sensitif. Begitu pula dengan prosedur percobaan yang lain, kita harus bisa menyesuaikan dan menggunakan peralatan untuk praktikum tersebut (Kusnadi, 2012).

Tujuan Praktikum
            Untuk dapat mengetahui alat – alat laboratorium dan kegunaannya.

  TINJAUAN PUSTAKA
Mikrobiologi adalah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dua mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme; bakteri, protozoa, virus, sera algae dan cendawan mikroskopis. Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik ini (juga dinamakan mikroba atau protista): di mana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya pengandaliannya, dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahtaraan kita. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita (Sutedjo, 1996).
Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang memberikan pembesaran yang membuat dan dapat melihat struktur organisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang tersedia memungkinkan panjang kalian pembesaran yang luas dari beberapa kali hingga ribuan kali sehingga dapat terlihat jelas. Anthonievan Leuwenhoek adalah orang pertama kali melihat bakteri dengan menggunakan instrumen optik yang terdiri atas lensa bikonveks. Pada waktu ia menemukan bakteri dengan berbagai cairan, diantaranya cairan tubuh, air, ekstrak lada serta bir. Pencarian mikroskop itu membuka peluang untuk dilakukannya penelitian mengenai proses terjadinya fermentasi dan penemuan jasad renik penyebab penyakit (Moningka, 2008).
Autoklaf digunakan sebagai alat sterilisasi uap dengan tekanan tinggi. Penggunaan autoklaf  untuk sterilisasi, tutupnya jangan  diletakkan sembarangan dan dibuka-buka karena isi botol atau tempat medium akan meluap dan hanya boleh dibuka ketika manometer menunjukkan angka 0 serta dilakukan pendinginan sedikit demi sedikit. Medium yang mengandung vitamin, gelatin atau gula, maka setelah sterilisasi medium harus segera didinginkan. Cara ini untuk menghindari zat tersebut terurai. Medium dapat langsung disimpan di lemasi es jika medium sudah dapat dipastikan steril (Dwidjoseputro, 1994).
Porselen sebagai bahan pembuat alat laboratorium mempunyai keunggulan tahan (resistant) terhadap suhu tinggi. Pada permukaan alat terbuat dari porselen biasanya diupam (glazir), sehingga bahan porselen tidak tembus sinar. Selain bahan porselen masih ada lagi bahan alat laboratorium yang terbuat dari plastic. Plastik dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok tergantung penyusunanya. Coba perhatikan alat laboratorium, misalnya corong, botol kimia, ataugelas kimia. Alat-alat tadi dapat bersifat keras atau lentur, atau tembus sinar, tembus pandang atau tidak tembus sinar. Hal tersebut disebabkan karena bahannya berbeda. Bahan penyusun plastik berupa polythene, polypropylene, PVC dan styrene (Hadioetomo, 1993).
Melakukan suatu percobaan di laboratorium, kadang-kadang harus dipilih bahan peralatan yang cocok, sehingga tidak keliru atau salah pengertian mengenaisifat bahan peralatan tersebut. Peralatan gelas harus selalu bersih, yaitu dicuci denganlarutan deterjen yang cukup hangat. Bila memungkinkan perlu dibilas dengan basaatau asam, lalu dibilas sekali lagi dengan air bersih. Sebelum digunakan, peralatangelas tersebut dibilas sekali lagi dengan larutan yang akan digunakan yang akan disimpan dalam peralatan tersebut. Peralatan gelas seperti pipet, labu takar dan lain-lain, sangat teliti dan merupakan produksi kerajian dan teknologi yang berkualitastinggi. Namun demikian ketelitian tidak akan berarti bila selama analisa, penggunaanalat dan prosedur tidak dikakukan dengan cermat dan tepat (Azhie, 2012)

 HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Alat Fungsi

Erlenmeyer





Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.

Labu destilasi

Untuk destilasi larutan. Pada bagian atas terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat termometer.

Gelas Beaker
Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Beaker glass memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat ciar.
Penjepit Tabung Reaksi
Digunakan untuk menjepit tabung reaksi atau untuk untuk memindahkan tabung reaksi.  

Buret
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukut volume suatu larutan.

Corong pisah
Untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.

Labu ukur leher panjang
Untuk membuat dan atau mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.

Gelas ukur
Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi gelas ukur tidak diperbolehkan untuk mengukur volume larutan. Pengukuran dengan ketelitian tinggi dilakukan menggunakan pipet volume.

Kondensor



Untukl destilasi larutan. Lubang lubang bawah tempat air masuk, lubang atau tempat air keluar.

Filler (karet pengisap)
Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Untuk larutan selain air sebaiknya digunakan karet pengisat yang telah disambungkan pada pipet ukur.

Pipet ukur
Untuk mengukur volume larutan

Pipet volume atau pipet gondok atau volumetric
Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung.

Pipet tetes
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.

Pengaduk
Untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung.

Tabung reaksi
Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.

Spatula

Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam digunakan spatula plastik sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam dapat digunakan spatula logam.

Kawat nikrom
untuk uji nyala dari beberapa zat.

Pipa kapiler atau kaca kapiler
Untuk mengalirkam gas ke tempat tertentu dan digunakan pula dalam penentuan titik lebur suatu zat.

Desikator
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.

Indikator universal
Untuk identifikasi keasamaan larutan/zat. Caranya: setelah kertas indikator universal dicelupkan di cocokan warna yang ada pada kotak kertas universal.

Gelas arloji
1. Sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia
2. Untuk menimbang bahan-bahan kimia
3. Untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator.

Kertas saring
Untuk menyaring larutan.

Kaki tiga
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.

Kasa
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas Bunsen

Rak tabung reaksi
Tempat tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi. Numun dalam mereaksikan zat yang menggunakan tabung reaksi sebaiknya menggunakan rak tabung reaksi demi keamanan diri sendiri maupun orang lain.
Cawan Petri

Alat ini digunakan sebagai wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakterikhamirspora, atau biji-bijian
Termometer
alat ini digunakanuntuk mengukur suhu panas
Corong Kaca
alat ini digunakan untuk media menuangkan cairan.
Loupe

alat ini digunakanuntuk melihat benda/objek yang kecil.

Pembahasan  
            Dari hasil yang di peroleh dapat diketahui bahwa masing_masing alat mempunyai fungsi.Dengan mengetahui fungsinya,maka memudahkan praktikan untuk mengenal alat,karna pengenalan alat merupakan dasar dari melakukan suatu percobaan atau penelitian. Hal ini sesuai dengan Yusuf (2009)  yang menyatakan bahwa pengenalan alat-alat laboraturium merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan karna dapat memperlancar kegiatan praktikum.
            Sebelum melakukan suatu praktikum tersebut, hal yang pertama sekali yang harus di lakukan adalah mengenal nama alat-alat dan fungsinya sehingga kita dapat melihat benda-benda atau organisme makhluk hidup yang berukuran kecil seperti contoh, mikroskop, pipet tetes, tabung reaksi, rak tabung yang masing-masing memiliki fungsi khusus. Mikroskop yang banyak di jumpai memiliki fungsi sebagai alat untuk melihat benda yang berukuran kecil. Demikian juga rak tabung yang dapat di gunakan sebagai tempat untuk meletakkan tabung-tabung reaksi.
  

KESIMPULAN
Kesimpulan
            Dari hasil praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :
1.      Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jasad renik atau pun mikroba.
2.      Didalam laboratorium banyak alat-alat laboratorium yang memiliki fungsi masing-masing.
3.      Mikrobiologi memiliki peranan yang penting dalam proses produksi pertanian.
4.      Aspek yang di bahas dalam mikrobiologi antara lain karakteristik yang dapat

Saran
            Saran saya supaya alat-alat dalam laboratorium itu di perlengkap lagi sehingga praktikan lebih mudah untuk mengenali alat-alat tersebut dan ruangannya laboratorium di beri AC agar tidak panas.


TINJAUAN PUSTAKA

Adams.  2000.  Pengertian  Isolasi. http:/www.wordpress.com./pengertian=isolasi. Html. Diakses pada
               tanggal 5 oktober 2013.

Azhie. 2013. Mikrobiologi. www.zhie.net/2013/04/Pengertian-mikrobiologi.html. Diakses pada tanggal 5        
              oktober 2013.

Dwidjoseputro, S. 1994. Mikrobiologi Pangan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.Diakses pada tanggal 5
        oktober 2013.
                             
Hadieotomo, R, S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Gramedia. JakartaDiakses pada tanggal 5
        oktober 2013.

Kusnadi. 2012. Mikrobiologi. Http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR PENDI DIKANBIOLOGI/196805091994031.KUSNADI.dkk/BAB I: PENDAHU LUAN.pdf. Diakses pada tanggal 5 oktober 2013.

Moningka, H. 2008. Mikrobiologi. Hhtp://harveymoningka.wordpress.com/teknik
            Laboratorium-pengenalan-alat-dan-bahan/trackback. Diakses pada tanggal 5 oktober 2013.

Sudaryanto. 1998. Mikrobiologi Dasar. Gramedia. Jakarta.

Sutedjo, M. 1996. Mikrobiologi Tanah. Rhineka Cipta. Jakarta.

Tumbasbuku. 2012. Pertanian Mikrobiologi. Http://tumbasbuku.com/pertanian-peternakan/mikrobiologi.pertanian.oetani.dwi-nojoemningtijal. Diakses Pada tanggal 5 oktober 2013.

Yusuf, A.R.E. 2009. Laporan Praktikum Pengenalan Alat Biologi. Http://pheyrae redzairy.wordpress.com/2009/12/08/laporan-praktikum-pengenalan-alat-mikrobiologi. Diakses pada tanggal 5 oktober 2013.




4 komentar:

  1. Terimakasih infonya ka, sangat membantu sekali

    BalasHapus
  2. Permisi bang.... abang masih ada lampirannya g bang...?

    BalasHapus
  3. Kak itu untuk tinjauan pustaka nya dari jurnal yang mana nma nya

    BalasHapus
  4. Permisi kak, kak lampirannya masih ada ngk?

    BalasHapus